Langsung ke konten utama

Pilkada Serentak di Kecamatan Simangambat





Sebenarnya tak ada yang istimewa untuk diperbincangkan pada pilkada serentak tahun ini dengan pilkada - pilkada sebelumnya. Kapanpun pelaksanaan pilkada itu tidak lepas dari istilah tahun politik.
Tahapan demi tahapan sudah mulai dilaksanakan, baik oleh penyelenggara maupaun partai politik dan para calon kepala daerah yang akan bertarung.
Pelaksanaan pilkada tahun ini juga secara tekhnis rasanya tidak berbeda dengan pilkada sebelumnya, black campaign, issu, money politik dan cara - cara lain yang tidak boleh akan sangat sulit diatasi. Disini rasanya sulit untuk menyalahkan siapa yang bertanggung jawab. Sehingga kita tidak perlu lagi menatap apabila ada kecurangan - kecurangan yang terdapat pada tahapan yang dilalui. Lebih baik kita menatap siapa yang akan akan menajdi calon terpilih dan bagaimana setelah pasangan calon itu berbuat sesuai dengan harapan pemilihnya dan harapan rakyatnya.
Sebagai salah satu warga yang punya hak pilih di Kecamatan Simangambat Kab. Padang Lawas Utara tepatnya di Desa Mandasip tentu berhak membuat tanggapan dan berkomentar tentang pelaksanaan pemilihan Gubermur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Kab. Padang Lawas Utara. JIka kita mau mencari keunikan berpilkada maka di saat ini di Sumut lah tempatnya. Keunikan yang pertama adalah masih adanya calon Bakal Gubernur yang berjuang untuk dapat ditetapkan sebagai calon setelah KPU Sumut memutuskan status Tidak Memenuhi Syarat kepada Pasangan JR. Saragih dan Ance Selian dikarenakan Legalisir foto copy Ijazah SMA JR Saragih yag kini Bupati Simalungun yang kedua kalinya dianulir oleh KPU.
Keunikan lainnya adalah hadirnya mantan Bupati Blitar dan Wagub/Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebagai kandidat Gubernur pada last minute pendaftaran. Namun banyak orang memprediksi pasangan ini bersama Sihar Sitorus sebagai kandidat. Walau tidak sedikit yang mencibir akan kehadiran beliau untuk mencalonkan diri di Sumut.
Pada level kabupaten ada dua daerah di Sumut yang calonnya tunggal alias behadapan dengan kotak kosong. Salah satunya di Kab. Padang Lawas Utara dimana saya akan memilih. Ini juga menjadi keunikan tersendiri bagi pemilih di daerah ini. karena baru kali ini dihadapkan dengan cara pemilihan demikian. Nah keunikan berikutnya adalah pilkada yang biasanya kehangatannya lebih terasa pada pilkada kabupaten namun kali ini warga cenderung lebih banyak memperbincangkan PILGUB nya.
Bila dilihat dari segi kenyamanan dalam berpilkada bupati kami rasanya bersyukur hanya mendapatkan calon tunggal vs kotak kosong. Karena masyarakat terlepas dari beban psikologis, dan tekanan - tekanan pemikiran dalam mensukseskan pilkada bupatinya. Biasanya jauh - jauh hari sebelum hari H masyarakat sudah mulai sibuk dan larut dalam menghadapi pilkada. Ada yang ingin menjadi T.S, saksi, atau sibuk berdebat di lopo kopi mengkampanyekan kandidat dukungannya dan menjelekkan kandidat lain. Kali ini terasa adem- adem saja. Hangatnya lebih pada pilgubnya, itu juga barangkali karena faktor Djarot yang bukan asli Sumut dan mungkin juga ada kaitannya dengan isu kesukuan, atau agama.
Kiranya keademan dan kenyamanan yang ada tidak diganggu oleh orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Khususnya kepada warga Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara mari kita memilih sesuai dengan keyakinan kita masing - masing. Bahwa utuk cagub/wagub ada pasangan Nomor 1. Letjen Edy Rahmayadi berpasangan dengan Musa Rajecksah dan Nomor 2. Djarot Saipul Hidayat berpasangan dengan Sihar Sitorus.
Ada banyak alasan untuk memilih,sama banyaknya untuk tidak memilih salah satu. Maka terserah kepada Keyakinan Anda.
Untuk Pilada Kabupaten Ada Pasangan Andar Amin Harahap, S.STP, MM/Hariro Harahap dan berhadapan dengan tanpa calon.
warga simangambat cerdas dalam menentukan pilihan, simangambat maju. simangambatmembangun.


Komentar